Part 4 : Infrastruktur E-business - REFF'S | Let's Start Learning

REFF'S

  • Social Media
  • Coding
  • Game
  • Learn

Hot

Post Top Ad

Tuesday, February 19, 2013

Part 4 : Infrastruktur E-business

Kita sudah paham nih kalau dalam membangun suatu bisnis harus memperhatikan lingkungan bisnis dan model bisnis. Kali ini kita akan membahas tentang infrastruktur bisnis. Sama halnya seperti bisnis pada umumnya, e-business membutuhkan rancangan infrastruktur yang jelas. Ingin tahu lebih lanjut ? Berikut kami jelaskan :) Cheers ! 

Apa itu infrastuktur ? 


Infrastruktur adalah :

The basic physical systems of a country's or community's population, including roads, utilities, water, sewage, etc. These systems are considered essential for enabling productivity in the economy. Developing infrastructure often requires large initial investment, but the economies of scale tend to be significant.” (Investor Words, 2013)
“Sistem fisik dasar dari suatu negara atau populasi masyarakat, termasuk jalan, utilitas, air, limbah, dll Sistem ini dianggap penting untuk memungkinkan produktivitas dalam perekonomian. Mengembangkan infrastruktur sering memerlukan investasi awal yang besar, tapi skala ekonomi cenderung signifikan”


Infrastructure is basic physical and organizational structures needed for the operation of a society or enterprise, or the services and facilities necessary for an economy to function.” (Wikipedia, 2013)                                                                                                  
“Infrastruktur merupakan struktur fisik dan dasar organisasi yang diperlukan untuk operasi suatu masyarakat atau perusahaan,  atau layanan dan fasilitas yang diperlukan untuk sebuah ekonomi berfungsi.”

Infrastruktur E-business ? 

“Segala sarana dan prasarana yang menunjang/ mendukung kegiatan e-bisnis” (Kenneth C. Laudon dan Carol G. Traver, 2010)

Kesimpulan  :

Infrastruktur e-business adalah struktur fisik yang menjadi dasar dan mendukung kegiatan organisasi sehingga kegiatan organisasi tersebut dapat berjalan sesuai yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Infrastruktur secara langsung mempengaruhi kualitas layanan (quality of services) yang dialami oleh pengguna sistem (mengacu pada kecepatan layanan dan tingkat responnya).




Layer Infrastuktur E-business 




Bagan diperoleh dari : http://psut.edu.jo/sites/raad/eBusiness_notes/Chapter%2003.pdf


Layer 1 : E-business services – Applications Layer
Lapisan paling atas yang langsung berinteraksi dengan user. Beragam jenis aplikasi e-business yang ada seperti :
1. Selling Chain Management Information System – sub-sistem yang secara langsung berinteraksi dengan pelanggan agar mereka dapat dengan mudah mengadakan akses terhadap produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan, terutama yang berhubungan dengan aktivitas transaksi bisnis.

2. Customer Relationship Management Information System - sub-sistem yang berfungsi sebagai sarana komunikasi efektif antara pelanggan dengan perusahaan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan akan informasi maupun bentuk pelayanan lainnya sehubungan dengan produk atau jasa yang ditawarkan.


3. Enterprise Resource Planning Information System – sub-sistem yang secara langsung berfungsi mengintegrasikan proses-proses penciptaan produk atau jasa dari perusahaan, mulai dari dipesannya bahan-bahan mentah dan fasilitas produksi sampai dengan terciptanya produk jadi yang siap ditawarkan kepada pelanggan.

4. Management Control Information System – sub-sistem yang bertanggung jawab memberikan data dan informasi bagi keperluan pengambilan keputusan manajemen perusahaan dan stakeholder lainnya, baik keputusan-keputusan yang bersifat strategis maupun taktis sehari-hari

5. Administrative Control Information System – sub-sistem yang memiliki fungsi utama sebagai penunjang terselenggaranya proses-proses administasi
Dan masih banyak jenis aplikasi penerapan dari e-business lainnya.

Layer 2 : System software layer
Lapisan yang mana di dalamnya terdapat sistem – sistem yang mendukung aplikasi agar dapat berjalan dengan baik seperti web browser, server software, software jaringan, sistem manajemen database, dan lain sebagainya.

Layer 3 : Transport or Network layer
Lapisan yang mengatur jaringan dan transportasi data (TCP / IP).

Layer 4 : Storage / physical layer
Lapisan di mana mencakup penyimpanan data baik yang tersimpan di dalam penyimpanan magnetis di dalam server web ataupun media penyimpanan sementara (RAM).

Layer 5 : Content and data layer
Lapisan yang mencakup isi dari data yang tersimpan seperti data konsumen, data transaksi dan lain sebagainya.

Perkembangan TI sejak tahun 1950-an hingga saat ini dan pengaruhnya terhadap e-Business  

Awal 1950-an
Perkembangan teknologi informasi masih sebatas digunakan untuk militer. Penerapannya dalam e-business masih belum terlihat.

 Tahun 1972
Ray Tomlison menciptakan program e-mail pertama namun penerapan e-business masih belum terlihat.

Tahun 1973 – 1997
Istilah INTERNET diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian dikenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA. 1981, National Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. 1986, IETF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantara; DARPA, ARPANET, DDN dan Internet Gateway. Pada tahun 1993 IBM mengalami krisis luar biasa, padahal dipertengahan 90-an pengguna internet melonjak sangat tinggi.
Ditengah keadaan perkembangan jaringan yang semakin semrawut dan kacau, perkembangan intranet, server, situs web, browser, dan search engine, yang mengindikasikan diperlukannya pengembangan platform baru yang luas dan kuat untuk mengakomodasi keseluruhan bisnis, baik skala besar dan kecil, sehingga tidak hanya dapat digunakan untuk menjual produk dan mempromosikan merek. Melihat keadaan yang dapat mengubah cara kerja perusahaan, akhirnya pada tahun 1995 Louis Gerstner, CEO IBM saat itu berhasil mengatasi krisis finansial yang dialami IBM dan mengagendakan bagaimana membuat internet bisa menjadi alat bisnis ke bisnis yang bermanfaat, dengan mengandeng Dennie Welsh sebagai Kepala Integrated Systems Services Corporation (anak perusahaan IBM) saat itu, dan Marketing Executive John Patrick yang memiliki persepsi sama dengan dia.
Pada musim gugur 1997, Louis Gerstner melalui IBM mengkampanyekan pemasaran yang sangat kreatif untuk mendorong dan menyediakan layanan agar setiap perusahaan mampu menerapkan e-business dan memanfaatkan internet sebagai nilai bisnis. Penerapan e-business sangat terlihat di era ini, bahkan banyak perusahaan di Indonesia pun sudah mengimplementasikan teknologi informasi di era ini (Contoh : PT HM. Sampoerna yang sudah berulang kali menjadi contoh pembahasan kami)

Tahun 1999 – awal 2000-an
                Bisnis “DOTCOM” bermunculan dengan frekuensi yang sangat besar hingga menggelembung. Banyak model bisnis yang belum terbukti namun ramai – ramai diluncurkan. Hal ini disebut sebagai internet bust . E-business yang pada era ini lebih dikenal lebih dulu sub bagiannnya yaitu e-commerce berkembang sangat cepat di era ini.

2000 – Sekarang
                Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi informasi semakin advanced. Hal ini diukuti juga dengan perkembangan e-business yang selalu mengalami banyak perkembangan. Banyak sekali jenis aplikasi e-business yang sudah diciptakan sebelumnya (contoh : CRM, ERP dan lain sebagainya) semakin lama semakin mudah digunakan serta efektif dan efisien dalam pelaksanaannya. Contohnya yaitu cloud computing yang semakin membuat perusahaan menggunakan aplikasi penerapan e-business dengan semakin efektif dan efisien. Sejak perkembangan internet yang awalnya tidak terjangkau dan sekarang menjadi mudah dijangkau masyarakat luas, penerapan e-business semakin terlihat. Contohnya dalam e-commerce, perdagangan melalui internet menjadi hal yang biasa dewasa ini. Masyarakat yang terdorong untuk keinginan untuk mendapatkan atau melakukan suatu hal dengan cepat dan instant mendorong penerapan e-business semakin cepat.

Kendala dan tantangan pemanfaatan TI pada e-Business saat ini

Keamanan dan kerahasiaan pribadi
Bisnis apapun harus menjaga kerahasiaan informasi agar tetap aman dan hanya dapat diakses oleh penerima yang dimaksud. Untuk menjaga informasi tetap aman dan terjaga, setiap catatan transaksi dan berkas lain perlu dilindungi dari akses yang tidak sah, serta memastikan transmisi data dan penyimpanan informasi yang aman. E-business mempermudah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan bisnisnya namun kemanan yang tidak terjaga dapat membuat pihak yang tidak berhak dapat mengakses data perusahaan dengan mudah. Hal ini jelas menjadi kekhawatiran sebagian perusahaan dalam menerapkan e-business.

Keabsahan data
Transaksi e-Business memiliki tantangan yang lebih besar untuk membangun keabsahan karena data dari internet sangat mudah untuk diubah dan disalin. Kedua belah pihak yang terkait dalam e-Business sama-sama ingin memastikan keaslian masing-masing rekan, terutama jika salah satu pihak akan melakukan pemesanan dan transaksi pembayaran elektronik.

Integritas Data
Sebuah bisnis perlu merasa yakin bahwa data tidak diubah dalam perjalanan, baik sengaja atau karena kecelakaan. Hal ini sama seperti yang dibahas di atas sebelumnya mengenai keamanan. Isu keamanan data yang tidak terjamin membuat sejumlah perusahaan semakin enggan menerapkan e-business.

Tanpa Penyangkalan
                Hal ini berkaitan dengan adanya bukti dalam transaksi. Sebuah bisnis harus memiliki jaminan bahwa pihak yang menerima atau pembeli tidak dapat menyangkal bahwa transaksi telah terjadi, dan ini berarti memiliki bukti yang cukup untuk membuktikan transaksi.

Kontrol Akses
Ada ketakutan tersendiri di mana perusahaan takut akan adanya pihak lain yang tidak berwenang mengendalikan sistem namun dapat masuk ke dalam sistem untuk mengakses informasi, mengambil informasi ataupun mengacaukan sistem yang ada.

Ketersediaan Layanan
                Hal ini secara khusus berhubungan dengan penyediaan layanan dan informasi bagi pelanggan bisnis. Pesan harus disampaikan dalam cara yang dapat diandalkan dan tepat waktu, dan informasi harus dapat disimpan dan diambil sesuai kebutuhan. Karena ketersediaan layanan penting untuk semua website e-Business, langkah-langkah tertentu harus diambil untuk mencegah gangguan layanan oleh peristiwa-peristiwa seperti listrik padam dan kerusakan infrastruktur fisik. Contohnya, tersedianya data cadangan, sistem pemadaman api, sistem Uninterrupted Power Supply (UPS), perlindungan virus, serta memastikan bahwa ada kapasitas yang memadai untuk menangani kesibukan yang ditimbulkan oleh lalu lintas jaringan yang berat.

Trend perkembangan TI kedepan dan manfaatnya bagi e-Business

Trend perkembangan TI selalu berubah setiap beberapa periode. Dewasa ini (2013) di Indonesia, teknologi mobile sangat berkembang pesat. Banyak gadget yang semakin mudah dijangkau oleh masyarakat menyebabkan perkembangan pola pikir bahwa layanan internet dapat diakses di mana saja. Selain hal tersebut masih banyak perkembangan – perkembangan lain yang nantinya akan menjadi peluang e-business untuk semakin berkembang antara lain (tentunya trend yang sedang berkembang di Indonesia di tahun 2013) :
QR Code dan Augmented Reality :
                QR code sebenarnya sudah lama dikenalkan di negara – negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat. QR code sebenarnya adalah sekumpulan informasi yang dibentuk menjadi semacam barcode namun dapat di scan dengan aplikasi khusus tidak  harus menggunakan perangkat scanner yang mana setelah kita memindai kode tersebut, user akan otomatis ditampilkan sejumlah informasi ataupun diarahkan ke sebuah alamat website (ataupun URL). Hal ini semakin menyingkat waktu dan biaya saat seuatu perusahaan ingin memberi informasi kepada masyarakat luas mengenai profil dan kinerjanya. Sedangkan augmented reality adalah penampilan objek maupun informasi yang seolah – olah tampak nyata dengan cara memindai objek tertentu (QR code juga dapat menjadi pasangan untuk AR). Awalnya AR hanya populer di kalangan pengguna PC desktop, namun sekarang hampir semua gadget dapat melakukan pemindaian QR code maupun AR. Penerapan AR dan QR code sebenarnya lebih berfungsi sebagai pemasaran suatu produk maupun layanan kepada masyarakat ataupun calon konsumen (e-marketing).

Mobile Payment dan E-money
Sejalan dengan semakin maraknya Facebook di mobile gadget akan memicu penggunaan mobile payment di HP. Model pembayaran T-Cash menjadi contoh yang memulai trend tersebut sejak 2009. Selain itu, e-money (salah satu layanan dari Bank Mandiri Persero) juga menjadi salah satu trend yang sangat potensial. E-toll card contohnya yang merupakan kartu yang dibuat untuk membayar biaya jalan toll tanpa harus membayarnya dengan uang secara fisik. Cukup meletakkan kartu ke scanner dan uang yang ada “di dalam” kartu tersebut akan berkurang. Dalam penerapannya, peran dua trend ini sangat berpengaruh pada salah satu bagian dari e-business yaitu e-commerce.

Cloud Computing
                Merupakan gabungan pemanfaatan IT dan pengembangan berbasis internet. Cloud computing memiliki potensi yang sangat besar untuk semakin membuat e-business menjadi lebih efektif dan efisien.

Definisi Cloud Computing: 
Cloud computing adalah gabungan dari pemanfaatan teknologi (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). (Wikipedia, 2013)

Contoh penerapan Cloud Computing :
Sebuah perusahaan akan menerapkan sebuah aplikasi CRM. Dengan cloud computing, perusahaan tersebut tidak perlu melakukan investasi awal dengan membeli aplikasi dan hardware untuk aplikasi tersebut serta menyewa ahli untuk menjalankannya. Dengan cloud computing, perusahaan cukup mengkontak perusahaan yang menyediakan jasa cloud computing (Contoh : Microsoft) untuk menghubungkan perusahaan tersebut dengan perusahaan pengembang aplikasi. Dan pembayaran dilakukan sesuai dengan kontrak (per triwulan, per tahun dan sebagainya). Hal ini membuat pengeluaran perusahaan dapat dikendalikan dengan baik.

3 jenis layanan Cloud Computing :

1.                   Infrastructure as a service (IaaS), layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network. Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.

2.                   Platform as a service (PaaS), layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing dan lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan Microsoft Azure investment.

3.                   Software as a service (SaaS), adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan.Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.

Kelebihan Cloud Computing :
1.                   Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
2.                   Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
3.                   Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
4.                   Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.

Kekurangan Cloud Computing :
1.                   Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban.
2.                   Perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.




Daftar Refrensi :

Tim e.Visien., 2011, Sejarah e-business, [blog] Diolah dari : < http://evisien.wordpress.com/2011/09/07/sejarah-e-business/> [Diakses tanggal : 12 Februari 2013]

Dangstars.com., 2012, Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, [online] Diolah dari : < http://dangstars.blogspot.com/2012/09/sejarah-perkembangan-teknologi.html> [Diakses tanggal : 12 Februari 2013]

Wikipedia., 2013, E-business, [online] Diolah dari : <http://id.wikipedia.org/wiki/E-business> [Diakses tanggal 10 Februari 2013]

Riswandhana., 2010, Perkembangan IT di Indonesia, [blog] Diolah dari : <http://riswandha.blog.ugm.ac.id/2010/10/07/perkembangan-it-di-indonesia/> [Diakses tanggal 11 Februari 2013]

Budiyanto, Alex., 2012, Apa Itu Cloud Computing?, [online] Diolah dari : <http://www.cloudindonesia.or.id/apa-itu-cloud-computing.html> [Diakses tanggal 11 Februari 2013]

ilhamsk.com.,       Apa itu Cloud Computing ?, [online] Diolah dari : <http://ilhamsk.com/apa-itu-cloud-computing/> [Diakses tanggal 11 Februari 2013]


FTI SI UKSW - 682011

682011016 - 682011014 - 682011029 - 682011604 - 
672011801

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot