Part 3 : Model Bisnis E-business - REFF'S | Let's Start Learning

REFF'S

  • Social Media
  • Coding
  • Game
  • Learn

Hot

Post Top Ad

Tuesday, February 12, 2013

Part 3 : Model Bisnis E-business

Tahap demi tahap teman - teman semakin paham tentang apa itu e-business. Kali ini, kami akan menjelaskan mengenai model bisnis. Apakah model bisnis itu ? Mengapa e-business tetap harus menggunakan model bisnis ? Jenis - jenis model bisnisnya ? Berikut kami jelaskan :) Cheers !



Apa sih model bisnis itu ? 


Model adalah suatu gambaran ideal, sedangkan bisnis adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan  jual beli barang maupun jasa ke konsumen maupun bisnis lainnya. Berdasar hal tersebut, maka model bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu gambaran yang dijadikan dasar untuk membentuk atau melakukan bisnis. Berikut beberapa definisi model bisnis dari berbagai sumber.

“Menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai baik itu ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya” (Wikipedia, 2013)

“The plan implemented by a company to generate revenue and make a profit from operations. The model includes the components and functions of the business, as well as the revenues it generates and the expenses it incurs.” (investopedia.com, 2013)

“The business model is simply a working description that includes the general details about the operations of a business.”(wisegeek.com, 2013)

                Kesimpulan dari yang dapat diambil dari tiga definisi di atas adalah rata – rata model bisnis diartikan sebagai sesuatu yang dapat menggambarkan bagaimana suatu bisnis dapat berlangsung. Dengan demikian berikut kesimpulan kelompok kami tentang model bisnis yaitu : gambaran proses bisnis suatu organisasi yang mencakup komponen bagaimana organisasi tersebut membentuk, melakukan dan mengelola bisnisnya.


Komponen apa saja yang ada di model bisnis ? Keuntungan memakai model bisnis ?

Model bisnis tidak sekedar untuk suatu usaha komersial melainkan untuk organisasi secara umum yang mencakup sekolah, pemerintahan, yayasan dan lain sebagainya. Dalam sebuah model bisnis paling tidak membutuhkan sembilan komponen penting antara lain : pelanggan yang dilayani (customer segments), nilai tambah apa yang diberikan kepada para pelanggan sehingga mereka mau memilih kita (value propositions), bagaimana organisasi menyebarluaskan informasi nilai tambah kepada calon pelanggan (channels), hubungan antara organisasi dan pelanggan (customer relations), sumber daya utama apa yang dimiliki organisasi (key resources), kegiatan utama apa saja yang perlu dilakukan organisasi untuk memberikan nilai tambah (key activities), siapa saja mitra utama dari organisasi sehingga dapat memberi nilai tambah (key partners), komponen biaya – biaya yang perlu dikeluarkan agar organisasi dapat berjalan untuk menghasilkan penawarnnya (cost structure) serta dari mana penghasilan didapat sehingga dapat menutupi biaya yang diperlukan (revenues).
                Model bisnis sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan pastinya akan menerapkan konsep organisasi, sebab dalam sebuah perusahaan pastinya akan terdapat divisi – divisi yang bekerja dalam bidang – bidang yang berbeda. Berarti model bisnis membantu perusahaan dalam membentuk organisasi yang ada di dalamnya (organization). Selain itu bisnis model membuat perusahaan memiliki dasar yang kuat dalam melakukan proses bisnisnya. Jika sebuah perusahaan sudah memiliki dasar yang kuat, maka dalam melakukan proses yang sama ke depannya perusahaan tersebut sudah memiliki acuan (fungsi repetition). Selain itu model bisnis membantu perusahaan dalam mencari apa yang menjadi nilai lebihnya dalam kompetisinya menghadapi perusahaan lain. Tidak hanya itu, model bisnis juga dapat membantu memperkuat kelebihan – kelebihan yang ada di perusahaan tersebut yang nantinya akan menentukan kekuatan dalam menghadapi kompetisi (competitive advantage).


 5 kekuatan utama perusahaan/organisasi (Porter’s 5 Forces) 


Analisis lima kekuatan utama organisasi adalah sebuah framework (struktur yang dibentuk untuk mendukung sesuatu ataupun panduan untuk membentuk sesuatu) untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dibuat oleh Michael E. Porter.  Pengembangan analisis lima kekuatan utama perusahaan oleh Michael Porter merupakan reaksi dari analisis yang sebelumnya sudah ada yaitu analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis tersebut digunakan untuk menentukan unsur kompetitif yang terdapat di sekitar organisasi tersebut serta tingkat ketertarikan yang ada di pasar (attractiveness of a market ). Menurut Michael Porter ada 5 kekuatan utama yang disebut lima kekuatan bersaing, antara lain :
1.       
      Ancaman pendatang baru.

Sebuah peluang bisnis yang dapat menghasilkan banyak profit akan memancing banyak kompetitor baru. Pendatang – pendatang baru tersebut dapat menjadi ancaman bagi bisnis yang kita jalani terlebih lagi ketika kita melakukan bisnis yang sama.

2       Persaingan sesama perusahaan di dalam industri yang sama.

Seperti yang sudah disinggung dari poin pertama bahwa bila muncul kompetitor yang melakukan bisnis yang sama dengan kita maka akan menjadi suatu ancaman.

3    Ancaman produk pengganti (subtitusi).
Produk pengganti secara fungsional mempunyai manfaat yang serupa dengan produk utama (asli), namun memiliki kualitas produk dan harga yang lebih rendah. Umumnya, produk pengganti diminati oleh orang yg ingin mengeluarkan sedikit biaya tetapi ingin dipandang sebagai produk yg sama seperti aslinya tanpa memperhatikan kualitas.

4.       Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers).
Pada umumnya pembeli akan membeli produk dengan harga yg murah, hal ini mengakibatkan industri dapat memperoleh pengembalian ( laba ) serendah mungkin. Tetapi pembeli juga menuntut kualitas yang lebih tinggi serta pelayanan yang lebih baik, dimana hal ini mendorong persaingan antar perusahaan dalam suatu industri.

5.       Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers).
Pemasok dapat juga menjadi ancaman dalam suatu industri sebab pemasok dapat menaikkan harga produk yang dijual atau mengurangi kualitas produk. Jika harga produk pemasok naik maka harga pokok perusahaan juga naik sehingga akan menaikkan harga jual produk. Jika harga jual produk naik maka sesuai dengan hukum permintaan, permintaan produk akan menurun. Begitu pula jika pemasok menurunkan kualitas produk, maka kualitas produk penghasil juga akan turun, sehingga akan mengurangi kepuasan konsumen.


Pengaruh TI pada setiap kekuatan yang ada pada Porter’s 5 Forces ? Contoh - contohnya ? 

Mengenai teknologi itu sendiri, Michael Porter sendiri pernah berpendapat demikian :

”a leading scholar of competitive strategy, asserts that the power of technology as competitive variables lies in its ability to alter competition through changing industry structure”.

Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa kekuatan teknologi merupakan suatu gambaran dari startegi kompetitif perusahaan yang artinya adalah dapat disebut sebagai salah satu variabel kompetitif yang dapat mengindikasikan kemampuan berkompetisi melalui perubahan struktur industri. Perusahaan harus dapat memustuskan untuk menggunakan teknologi informasi sebagai sarana kompetisi barunya atau dikalahkan oleh perusahaan lain yang sudah menerapkan teknologi informasi ke proses bisnisnya. Hal ini secara tidak langsung mengubah struktur industri serta mencipatakan suatu sarana kompetisi baru.

         Ancaman pendatang baru.
Teknologi informasi membuka peluang bagi perusahaan – perusahaan untuk memperkenalkan produk mereka dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu teknologi informasi membuka peluang besar bagi mereka yang ingin memulai usaha baru. Hal ini tentunya akan menjadi ancaman bagi perusahaan – perusahaan lain yang menjalani bisnis serupa ataupun sejenis .

Contoh : Perusahaan maskapai Air Asia yang memberikan diskon bagi para calon penumpang yang melakukan booking secara online. Hal ini belum tentu dimiliki oleh maskapai yang lain seperti Lion Air, Garuda Indonesia dan sebagainya. Hal ini menjadi nilai lebih Air Asia dalam menghadapi persaingan.

2       Persaingan sesama perusahaan di dalam industri yang sama.
Teknologi informasi menjadi sarana baru untuk rivalitas antar perusahaan yang memiliki jenis usaha yang sama. Berbagai kelebihan ditawarkan oleh perusahaan lain untuk dapat ‘mengalahkan’ perusahaan lainnya. Contohnya saja perusahaan maskapai Air Asia yang memberikan diskon bagi para calon penumpang yang melakukan booking secara online. Hal ini belum tentu dimiliki oleh maskapai yang lain.

Contoh : PT Djarum  telah menerapkan teknologi informasi ke dalam perusahannya. Dalam pemasarannya, di dunia nyata kedua perusahaan tersebut sudah dikenal secara luas. Dengan sarana internet, kedua perusahaan tersebut dapat memasarkan produk – produknya lewat banner di situs – situs, website, fan page dan lain sebagainya. Namun tidak menutup kemungkinan perusahaan kretek lainnya akan melakukan hal yang sama ke depannya. Dan tidak menutup kemungkinan juga industri rokok kecil juga mampu mempromosikan produknya melalui internet sehingga lebih luas dikenal oleh user. Hal ini menjadi ancaman bagi perusahaan – perusahaan rokok besar lainnya.

3       Ancaman produk pengganti (subtitusi).
Dengan semakin mudahnya akses internet, akses informasi semakin lebih mudah. Konsumen yang cerdas terkadang melakukan survei terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk. Apabila terdapat produk yang sama hanya saja lebih murah, hal ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan.

Contoh : Gramedia Online Bookstore sebagai merchant buku menjual buku secara resmi dan terjamin. Namun tidak menutup kemungkinan calon konsumen masih mencari refrensi tempat lain untuk membeli barang yang sama, mengingat Gramedia adalah merchant jadi tidak mungkin melakukan tawar menawar. Di tokobagus.com, terdapat kategori “Buku” di mana usernya dapat menjual maupun membeli buku melalui browsing di kategori tersebut. Karena tokobagus adalah perantara, antara seller dan buyer dapat berinteraksi secara langsung. Hal ini memungkinkan pembeli yang mencari buku tertentu dapat membelinya dengan harga yang relatif lebih terjangkau karena di tokobagus.com kita dapat melakukan negosiasi harga secara langsung terhadap seller. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi Gramedia Online Bookstore.

4     Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers).
Seperti disinggung pada poin sebelumnya, pembeli yang cerdas terkadang melakukan survei melalui browsing di internet. Keinginan pembeli untuk mendapatkan suatu produk dengan harga yang murah tetapi berkualitas tinggi mendorong perusahaan – perusahaan saling bersaing memberi penawaran harga yang membuat konsumen tertarik.

Contoh : Terdapat fenomena unik di forum jual beli yang ada di Indonesia, yaitu yang biasa disebut dengan “polisi harga”. Hal tersebut sebenarnya adalah sebutan bagi user yang sering membanding – bandingkan harga. Contohnya seperti ini. Terdapat sebuah thread yang isinya menjual barang dengan harga sekian. Namun di thread lain ada yang menjual barang dengan harga lebih murah. Si user yang mengetahui hal tersebut memberikan komentar pada thread yang menjual barang lebih mahal sehingga dapat dilihat oleh user lainnya. Hal ini secara langsung menjadi ancaman bagi penjual barang sejenisnya. Kekuatan user dalam mensurvei harga, membanding – bandingkan hingga menjatuhkan harga suatu produk maupun layanan menjadikan hal ini sebuah ancaman bagi suatu usaha.

5       Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers).
Teknologi memang memudahkan perusahaan untuk menghubungi pemasok dengan lebih mudah dan cepat. Namun tentunya hal ini juga dapat menjadi ancaman. Pastinya pemasok memiliki anggaran untuk sarana teknologi informasi mereka dan hal ini mungkin akan menaikkan harga produk mereka sebelum akhirnya kita jual lagi. Hal ini dapat menjadi ancaman yang menyebabkan turunnya permintaan produk dari konsumen.

Contoh : Dengan adanya internet, untuk mencari pemasok suatu barang amatlah mudah. Misal suatu thread di suatu forum jual beli kaskus yang menjual kaos secara grosir. Awalnya pemasok itu masih memulai threadnya, kita bisa mendapatkan harga terjangkau di bawah harga grosir pasaran. Namun ketika lambat lain pemasok itu mendapat lebih banyak order, maka peningkatan mungkin akan mulai terjadi di harga. Tidak ada yang salah dari pemasok tersebut, karena pemasok mengendalikan harga barang yang mereka jual. Ketika pemasok mulai menaikkan harga, maka harga jual barang kita sebagai reseller akan meningkat juga. Hal ini akan mengecilkan minat para calon pembeli kita dan dapat menjadi ancaman bagi usaha kita.


Bentuk - bentuk model E-business dan penerapannya dalam E-commerce 

Model - model E-business

a      Business to Business (B2B)

Adalah Model E-commerce dimana pelaku bisnisnya adalah perusahaan, sehingga proses transaksi dan interaksinya adalah antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

b      Business to Customer (B2C)

Adalah  Model E-commerce dimana pelaku bisnisnya melibatkan langsung antara penjual  dengan individual buyers atau pembeli.

c      Costumer to Business (C2B)

Adalah Model E-commerce dimana pelaku bisnis perorangan atau individual melakukan transaksi atau interaksi dengan suatu atau  beberapa perusahaan.

d     Costumer to Costumer (C2C)

Adalah Model E-commerce dimana perorangan atau individu sebagai penjual berinteraksi dan bertransaksi langsung dengan individu lain sebagai pembeli.




Penerapan model e-business dalam e-commerce 

·         Model perantara (brokerage model)

Perantara berarti mempertemukan antara pembeli dan penjual bersamaan. Para penjual menawarkan produk maupun layanan mereka dan pembeli membeli produk atau layanan tersebut. Sebenarnya ini merupakan salah satu penerapan B2C (business to consumer) dan C2C (consumer to consumer). Para pemilik bisnis menjual produk mereka dan konsumen membeli produk mereka. Namun dalam hal ini para pemilik bisnis sebenarnya adalah konsumen, sebab mereka harus membayar sejumlah biaya kepada si perantara. Contoh dari model ini adalah tokobagus.com, amazon, eBay dan sebagainya.

·         Model periklanan (advertising model)

Seperti periklanan tradisional pada umumnya, periklanan di dunia e-business sama – sama melakukan promosi produk maupun layanan melalui piranti elektronik. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, lonjakan pengguna internet semakin tinggi. Peluang ini dimanfaatkan oleh para penyedia jasa periklanan online untuk melakukan promosi secara online. Promosi dapat berupa banner, link sponsor (sponsored links) dan sebagainya. Contoh dari model ini adalah Google ads, adfly dan sebagainya.

·         Model  pedagang (merchant model)
Model ini merupakan penerapan perdagangan tradisional ke dunia e-business. Di sini pedagang menjual barang dan layanan mereka kepada konsumen. Contoh dari model ini seperti Gramedia Online Bookstore, Barnes and Noble's dan sebagainya.

·         Model komunitas (community model)
Tipe model bisnis ini memanfaatkan tren dari komunitas online. Anggota dari komunitas mendapatkan relasi melalui komunitas, memposting gambar, dan sebagainya. Pendapatan dihasilkan dari iklan yang dipasang di komunitas tersebut, barang yang dijual komunitas maupun donasi member kepada komunitas. Di luar FJB, kaskus juga membuka peluang donasi member kepada komunitasnya. Selain kaskus contoh lain dari model ini antara lain Wikipedia, flickr dan sebagainya.

·         Model abonemen / berlangganan (subscription model) 
Model bisnis beroperasi dengan mengenakan sejumlah biaya kepada penggunanya sebagai ganti dari penggunaan jasanya. Contoh dari model bisnis seperti ini antara lain adalah AOL, Skype dan sebagainya.

·         Model blog
Dengan memanfaatkan hobi anda blogging, sebenarnya ada peluang bisnis besar dibaliknya. Membuat sebuah blog dengan konten – konten menarik atau yang dibutuhkan oleh para pengguna internet dapat menarik calon konsumen. Dengan memasang iklan adsense dan sebagainya di dalam blog, dengan sistem pay per click secara tidak langsung kita mendapatkan pendapatan pasif. Model bisnis ini banyak digunakan oleh para blogger.


Daftar Refrensi :

Deskripsi isi buku dari : Osterwalder Alexander, Yves Pigneur., Business Model Generation, Self Published : 2009. (diakses melalui http://www.amazon.com/gp/product/0470876417/ref=as_li_qf_sp_asin_tl?ie=UTF8&tag=rahmssand-20&linkCode=as2&camp=1789&creative=9325&creativeASIN=0470876417)

Wikipedia, 2013, Model Bisnis, [online] Diakses dari : <http://id.wikipedia.org/wiki/Model_bisnis> [Diakses tanggal 03 Januari 2013]

Wikipedia, 2013, Porter’s Five Forces Analysis, [online] Diakses dari : <http://en.wikipedia.org/wiki/Porter_five_forces_analysis> [Diakses tanggal 03 Januari 2013]

Vitez, Osmond.,        What Are the Benefits of the Business Model? , [online] Diakses dari : <www.ehow.com/list_6879346_benefits-business-model_.html> [Diakses tanggal 04 Januari 2013]

Sarfin, Rachel Levy.,___Types of E-Business Models, [online] Diakses dari : <http://www.ehow.com/list_6002474_types-e_business-models.html> [Diakses tanggal 04 Januari 2013]

Vibiznews.,2007, Pengaruh Strategic Teknologi Informasi (TI) Pada Perusahaan, [online] Diakses dari : <http://vibizmanagement.com/column/index/category/ict/116/100> [Diakses tanggal 04 Januari 2013]

Sitinjak, Binsar Yan Indra., 2011, Komponen dan Model Bisnis E-commerce, [blog] Diakses dari : <http://indrasitinjak.blogspot.com/2011/12/komponen-komponen-e-commerce.html> [Diakses tanggal 04 Januari 2013]


FTI SI UKSW - 682011

682011016 - 682011014 - 682011029 - 682011604 - 
672011801

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Your Ad Spot